Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Tips Aman Berinternet Untuk Keluarga

3 Tips Aman Berinternet Untuk Keluarga
3 Tips Aman Berinternet Untuk Keluarga

Tahun ini, makin terang jika dunia digital memungkinkannya kita untuk memacu rasa ingin ketahui, mengeksploitasi, dan kreasi, khususnya untuk anak-anak.

Tetapi, sementara internet membuka dunia evaluasi dan ide, itu dapat menjelaskan mereka pada bahaya digital yang makin bertambah dan bermacam.

Di Hari Keluarga Nasional tahun ini, Google ingin share 3 tips untuk menolong keluarga membuat rutinitas digital yang sehat untuk Anda orangtua dan anak-anak, supaya tidak jatuh ke jebakan misinformasi dan masih tetap aman saat online.

1. Yakinkan sandi kuat

Dengan tehnologi berbasiskan AI, tiap hari, Google sudah memblok 100 juta usaha phishing dan 15 miliar pesan spamming di Gmail.

Salah satunya kunci penting membuat perlindungan diri Anda di internet ialah pilih kode (sandi) yang kuat dan susah diterka, terutamanya untuk Account Google Anda.

Itu penyebabnya bermacam kenaikan terus dilaksanakan untuk secara pro aktif jaga kekuatan account Google dan sandi Anda. Yang terkini ialah langkah lebih aman untuk mengautentikasi identitas Anda dan membuat pelindungan berlapis ke Account Google Anda, adalah registrasi automatis pada klarifikasi 2 cara.

Lalu tambahkan feature Sandi Manajer yang dipasang langsung di Krom, Android, dan sekarang iOS, untuk menolong Anda ingat, simpan, dan isi kode automatis di semua situs.

Pada bulan Mei lalu, Google umumkan kenaikan pada Sandi Manajer untuk secara automatis mengingatkan Anda bila terditeksi salah satunya kode yang Anda taruh sudah dimasuki karena pelanggaran data yang sudah dilakukan oleh faksi ke-3 .

2. Tuntun keluarga Anda untuk mendapati content yang sama sesuai

Berdasar survey yang di-launching pada Februari 2021 oleh team Kepercayaan Research kami bersama orangtua dan anak-anak berumur 18 tahun ke atas di semua Asia Pasifik dan Amerika Latin, diketemukan jika salah satunya kekuatiran orangtua di Indonesia ialah anak-anak menyaksikan content yang tidak patut di internet.

Hingga sebaiknya Anda jaga anak-anak dari content yang kemungkinan tidak sesuai umur mereka. Dengan manfaatkan sega feature simpatisan yang ada, seperti SafeSearch di Google yang menolong memfiltrasi content eksplisit pada hasil pencarian baik gambar, video, dan situs web.

sampai kontrol orangtua yang ada di YouTube Kids yang memungkinkannya orangtua untuk cuman tampilkan video yang Anda sepakati, atau pilih content yang sama sesuai berdasar umur anak Anda, sampai Famili Link yang memungkinkannya orangtua untuk memantau waktu pemakaian piranti dan batasi akses harian, mengurus Account Google mereka, dan pahami dengan lebih bagus sikap anak saat menelusuri internet.

Tetapi lepas dari feature yang ada, komunikasi terbuka dalam keluarga sangat penting. Namun, dalam survey yang serupa mengatakan jika lebih dari sepertiga orangtua yang diinterviu tak pernah mengulas keamanan online bersama anak-anaknya dan lebih dari 70% orangtua yang disurvey tidak begitu percaya jika anak-anaknya akan minta bantuan ke mereka bila hadapi keadaan yang tidak aman saat online.

3. Tidak boleh terjerat jebakan misinformasi

Isolasi sosial ialah imbas yang susah dari wabah COVID-19 dan sebagai mengakibatkan kita cari langkah baru untuk selalu tersambung dengan rekan dan keluarga kita lewat cara online.

Maknanya, kita tidak bisa menghindar demikian jumlahnya info dan claim yang menyebar di internet atau di sosial media dan susah tentukan mana informasi yang betul dan yang tidak, terlebih bila Anda belum dilatih untuk menelusurinya.

Tetapi, check bukti tidak cuma untuk sejumlah profesional. Tiap hari, beberapa orang cari bukti untuk memverifikasi atau menyanggah info yang mereka ragukan.

Google Trends sepanjang 12 bulan akhir memperlihatkan jika pencarian untuk frasa "benarkah" semakin tinggi dari "langkah buat odading" di Google. Saat Anda pertama kalinya terima info, lakukan diri Anda untuk memeriksa kenyataannya agar bisa membandingkan misinformasi di internet.